PENDAHULUAN
Penggunaan airtanah di Spanyol telah meningkat secara drastis dalam paruh kedua abad 20 ini. Hal tersebut dikarenakan airtanah merupakan sumber utama air minum bagi penduduk yang terus mengalami pertumbuhan hingga hampir 13 juta jiwa. Selain itu, airtanah juga menyumbang lebih dari 50% pertanian irigasi di Spanyol. Di sisi lain, penggunaan airtanah yang intensif telah mengakibatkan masalah lingkungan yang serius di beberapa daerah, misalnya dalam akuifer pantai yang mengalami intrusi air asin.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi diiringi dengan kegiatan industri dan pertanian mengakibatkan peningkatan permintaan suplai air dan juga meningkatnya air limbah. Airtanah merupakan badan air tawar terbesar, namun bersifat sensitif terhadap pencemaran. Airtanah dapat tercemar dari berbagai sumber, misalnya kebocoran dari selokan, septic-tank, rembesan sungai, ataupun dari bahan kimia yang terkandung pada pupuk pertanian. Hal ini tentu sangat membahayakan bagi ekosistem serta kesehatan manusia.
Dampak perubahan iklim diindikasikan pula dapat mengakibatkan masalah terkait pasokan air di masa mendatang. Perubahan iklim sangat mempengaruhi varibilitas temporal resapan airtanah. Resapan airtanah terkonsentrasi pada musim dingin dan secara signifikan berkurang pada musim panas-gugur. Perubahan distribusi temporal dan spasial curah hujan juga dapat meningkatkan 2 resiko, hujan lebat dan kekeringan di beberapa daerah.
Terlepas dari permasalahan sosial ekonomi dan lingkungan, airtanah belum menjadi bagian penting dari kebijakan perairan di Spanyol. Kurangnya manajemen terhadap penggunaan airtanah menjadi problem utama. Sehingga untuk mempertahankan manfaat yang diperoleh dari penggunaan airtanah dan untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif perlu adanya perubahan kebijakan terkait airtanah tersebut.
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP GROUNDWATER RECHARGE
Konsumsi bahan bakar fosil telah menyebabkan peningkatan emisi karbon dioksida. Kenaikan suhu rata-rata global diperkirakan mengalami kenaikan antara 1,2-6,40C selama periode tahun 1900-2100. Kenaikan suhu rata-rata global tersebut mengakibatkan perubahan distribusi cucah hujan secara temporal maupun spasial. Perubaan distribusi curah hujan ini membawa dampak pada peningkatan resiko hujan lebat dan kekeringan di beberapa daerah. Perubaha-perubahan dalam suhu dancurah hujan dapat mempengaruhi siklus hidrologi dan berbagai proses dalam sistem DAS. Airtanah dalam sistem akuifer dangkal merupakan bagian dari siklus hidrologi dan dipengaruhi oleh varibilitas iklim dan proses resapan. Akibatnya, perubahan iklim mempengaruhi ketersediaan air tawar untuk ekosistem dan manusia.
Banyak penelitian tentang perubahan iklim telah diprediksi mampu mengurangi resapan airtanah dan penurunan kadar airtanah. Termasuk pula adanya variasi musim, resapan airtanah yang tinggi terjadi pada musim dingin-semi dan berkurang drastis pada musim panas-gugur. Prediksi perubahan iklim menunjukkan perununan total volume curah hujan dan konsentrasi curah hujan sepanjang tahun.
Skenario model Soil and Water Assessment Tool (SWAT) dilakukan pada akuifer Galacia-Costa, basin Cantabria yang terletak di pantai barat laut Spanyol. Menurut klasifikasi iklim Koppen-Geiger, Galacia memiliki iklim sedang-hangat dengan musim panas yang kering dan hangat. Berdasarkan susunan geologi, Galicia dibagi menjadi 2 blok utama; batuan granit dan metamorf (slates, sekis dan gneisses), memiliki permeabilitas yang sangat rendah, namun sangat mudah retak dan lapuk dan memiliki jaringan retakan dan patahan yang luas. Porositas skunder ini dapat memungkinkan penyimpanan volume air yang besar.
Kualitas tinggi dan tersedianya airtanah yang melimpah pada kedalaman yang relative dangkal telah mengakibatkan penurapan yang tinggi oleh penduduk, terutama di daerah pedesaan. Padahal akuifer dangkal ini sangat rentan terhadap varibilitas iklim dan sangat sensitif terhadap periode kemarau panjang. Akibatnya, saat musim panas akan cepat berkurang bahkan mengering. Prediksi yang akurat dan kuantifikasi dampak tersebut sangat diperlukan dalam rangka mengembangkan langkah-langkah mitigasi untuk menjamin pasokan air bagi semua penduduk.
Dengan asumsi hasil model adalah benar, dampak utama perubahan iklim terhadap airtanah adalah berubahnya pola temporal resapan airtanah, terutama akan terkonsentrasi di musim dingin namun secara drastis menurun dimusim semi-gugur. Akibatnya, panjang musim panas akan meningkat antara 29,10 hingga 16,54% (bergantung pada skenario emisi). Secara signifan, peningkatan ini akan lebih besar di basin Cantabria daripada Atlantik. Hasil ini memberikan kriteria teknis untuk pengambil keputusan dalam penerapan tindakan perencanaan air. Tindakan struktural harus dilakukan dalam rangka untuk menghindari masalah pasokan air di masa depan. Untuk memasok air bagi desa-desa, disarankan menggunakan air pada mataair alami atau sumur gali dangkal. Pembangunan sumur bor yang lebih dalam bisa menarik cadangan airtanah dari akuifer fissured-rock, diperlukan untuk menjamin pasokan air di masa mendatang bagi penduduk di bawah prediksi skenario perubahan iklim.
KONTAMINASI ORGANIK PADA AIRTANAH
Kegiatan industri dan pertanian intensif tidak hanya mengakibatkan peningkatan permintaan suplai air namun juga peningkatan limbah. Sumber polutan bisa berasal dari berbagai sumber, misalnya kebocoran dari selokan, sptic-tank, rembesan sungai hingga bahan kimia yang terkandung dalam pupuk pertanian. Akibatnya, berbagai polutan organik dapat ditemukan pada akuifer. Di antara polutan organik, munculnya kontaminan organik menjadi perhatian khusus karena beberapa alasan. Pertama, kelas yang berbeda dari munculnya kontaminan organik seperti, obat-obatan, penyalahgunaan obat dan surfaktan telah terdeteksi dalam limbah pabrik pengelolaan air limbah (IPAL). Kedua, sebuah penelitian telah memberikan bukti bahwa munculnya kontaminan organik adalah senyawa pengganggu endokrin. Senyawa tersebut ditemuan dalam berbgai produk termasuk botol deterjen, flame retardants, mainan, kosmteik, pestisida dan lain-lain yang diperkirakan memiliki efek perkembangan yang merugikan manusia dan satwa liar. Ketiga, munculnya kontaminan organik yang beracun dan kuat, sehingga meskipun terdeteksi dalam konsentasi yang rendah, dapat menghasilkan efek berbahaya pada ekosistem dan kesehatan manusia. Untuk mengaasi hal tersebut, maka perlu ditentukan standar kualitas airtanah.
Identifikasi pencemaran airtanah dapat diklasifikasikan sebagai sumber titik dan sumber non-titik. Sumber pencemaran titik mengacu pada kontaminasi lokasi diskrit yang dapat dengan mudah diidentifikasi dengan sumber debit tunggal, misalnya pembuangan pengolahahn limbah pabrik, limbah industri, accidental spills, tempat pembuangan sampah dan lain-lain. Sedangkan sumber pencemaran non-titik disebabkan oleh polusi di wilayah yang luas dan sering lebih sulit diidentifikasi pasti berasal dari satu sumber atau tidak. Pertanian merupakan polutan non-titik utama airtnah di daerah irigasi yang mana pupuk dan bahan kimia pertanian laiinya digunakan. Demikian pula, limpasan dari daerah kota dan pertanian serta kebocoran dari sistem pembuangan limbah merupakan sumber non-titik. Pada wilayah yang lebih luas, sumber polutan non-titik memiliki dampak yang lebih besar pada kualitas airtanahnya. Di bawah ini merupakan sumber polutan dan jalur menuju ke airtanah.
No.
|
Sumber polutan
|
Kelas Polutan organik
|
Jalur Menuju Airtanah
|
1
|
Perkotaan
|
- Pestisida
- PhACs
- Industrial compounds
- DAs
|
Menghilang dari sistem limbah
Menghilang dari sistem suplai air
Limpasan permukaan kota
|
2
|
Pedesaan
|
- Pestisida
- PhACs
- Industrial compounds
|
Pembuangan air
Aliran permukaan
Proses leaching
Recharge di area non-urban
|
3
|
Daerah industri
|
- Industrial compounds
- PhACs
|
Industrial discharge
Proses leaching
|
4
|
Sungai
|
- Pestisida
- PhACs
- DAs
- Estrogens
- Life-style
|
Infiltrasi air sungai ke dalam akuifer
|
Hal ini diperlukan untuk mengidentifikasi jalur polutan yang berbeda guna menilai dan mengurangi masuknya kontaminan ke dalam airtanah. Setelah diidentifikasi, langkah-langah pengurangan dapat dilakukan untuk mencegah kontaminasi airtanah oleh kontaminan organik.
Distribusi dan Konsentrasi Munculnya Kontaminan Organik
1. Pestisida
Pestisida merupakan zat yang digunakan untuk mencegah, menghancurkan dan memberantas hama. Pestisida dikategorikan dalam 4 kelas, yakni: Herbisida, Fungisida, Insektisida dan Bakterisida. Berbagai pestisida telah dipelajari pada airtanah di Spanyol selama 10 tahun terakhir. Pestisida yang paling banyak dipelajari adalah triazines, herbisida fenil urea, anilides dan herbisida organophosphorous. Dari 80 jenis pestisida yang telah dipelajari, 61 dilaporkan kurang dari 4 penelitian dan 30 tidak terdeteksi dalam sampel airtanah.
2. Farmasi
PhACs yang ditemukan dalam airtanah dibagi dalam kategori berikut: analgesic dan anti-inflammatories, lipid regulators dan cholesterol lowering statin drugs, obat psikiatri, histamine receptor antagonists, tetracyclines, macrolides, fluoroquinolines, β-lactams, sulfonamides dan atibiotik lainnya, β-blockers, β and α agonist, barbiturates diuretics, anti diabetik, anti kanker, cardiac agents, contast media agents, angiotestin agents, anti jamur, obat dispepsia, anestesi, anthelmintics dan antiseptik. Secara umum, PhACs telah terdeteksi dalam konsentrasi lebih rendah daripada pestisida. Dari 161 PhACs yang diselidiki, 84 diantaranya tidak pernah terdeteksi.
3. Industrial Compounds
Kategori ini termasuk surfaktan seperti alkylphenol polyethoxylates (APEOs), yang digunakan dalam berbagai produk industri dan domestik (produk pembersih, minyak pelumas dan deterjen) dan bisphenol A (BA) dan phthalates, terutama digunakan untuk plastik. Senyawa ini telah terdeteksi dalam airtanah pedesaan akibat dari praktek agronomi dan juga dalam akuifer perkotaan. Yakni pada daerah pertanian yang terletak di dekat kota-kota besar dengan aktivitas industri berat. Senyawa industri yang paling banyak dipelajari adalah nonylphenol (NP), octylphenol (OP) dan bisphenol A (BPA). Secara umum, senyawa-senyawa tersebut terdeteksi dengan konsentrasi rendah.
4. Drugs of abuse
DAs termasuk dalam daftar panjang bahan kimia yang digunakan dengan tujuan non-terapi. 13 dari 23 DAs dalam airtanah dianalisis pada akuifer Barcelona. Pada airtanah perkotaan, DAs yang paling sering terdeteksi adalah metadon dan ekstasi. Hal menarik untuk dicatat bahwa DAs yang diidentifikasi berkorelasi dengan kelas sosial. Ditemukan DAs murah (misalnya ekstasi) di airtanah dari tempat kelas pekerja, sedangkan ditemukan jenis kokain di airtanah pada lingkungan yang lebih makmur.
5. Life-style compounds
Telah terdeteksi adanya kandungan nikotin dan kafein dengan kadar rendah pada daerah delta sungai Llobregat dan akuifer Canaria.
6. Estrogens and related compounds
Estrogen merupakan sekelompok nama senyawa steroid dalam siklus estrus dan berfungsi sebagai hormone seks wanita. Senyawa yang paling banyak dipelajari adalah estrogens estrone (E1), estradiol (E2) dan estriol (E3) dan synthetic estrogen ethynyl estradiol (EE). Namun, tak satupun dari senyawa tersebut terdeteksi pada sampel.
7. Personal care product
Merupakan produk perawatan pribadi terutama digunakan untuk kecantikan dan kebersihan pribadi. Senyawa yang terdeteksi diantaranya galaxolide, antioxsi dan dan sunscreen ethylhexyl methoxycinnamate.
Konsentrasi kontaminan organik dalam akuifer dipengaruhi oleh berbagai proses, termasuk konsentrasi pada sumber, pengenceran, adsorpsi dan degradasi. Jika dibandingkan dengan badan air lainnya, seperti sungai, airtanah lebih sedikit terkontainasi. Akan tetapi beberapa kontaminan terkadang telah terdeteksi pada tingkat konsentrasi yang lebih tinggi dalam akuifer daripada di sungai. Hal ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami perilaku kontaminan dalam akuifer.
PERAN AIRTANAH PADA KEBIJAKAN PERAIRAN SPANYOL
Airtanah merupakan sumber daya penting di Spanyol, yakni sebagai sumber utama air minum. Jumlah total airtanah yang digunakan untuk pasokan air domestik di Spanyol berfluktuasi dengan berbagai kondisi iklim, tapi dapat mewakili sekitar 25% dari total volume air yang digunakan untuk pasokan public. Sedangkan untuk irigasi, airtanah memberikan sekitar 20% dari semua air yang digunkan untuk irigasi, dan mengaliri hampir 1 juta ha, yakni sekitar 30% dari total daerah irigasi. Itu artinya irigasi airtanah secara signifikan lebih efisien daripada irigasi air permukaan.
Efisiensi airtanah ahkan lebih tinggi daripada air permukaan dalam hal sosial ekomomi. Di daerah Andalusia, produktivitas irigasi menggunakan airtanah adalah 5x lebih besar daripada irigasi menggunakan air permukaan serta menghasilkan 3x kerja per volume air yang digunakan. Beberapa alasan yang menjelaskan produktivitas yang lebih tinggi ini adalah:
- Kontrol yang lebih besar dan jaminan ketersediaan airtanah. Airtanah memainkan peran yang sangat penting sebagai penyangga terhadap kekeringan dan terhindar dari resiko kehilangan investasi.
- Dinamika yang besar yang ditandai oleh petani yang mencari sumber air sendiri dan dikenakan biaya penuh atas pengeboran, pemompaan dan pendistribusian.
- Kenyataan bahwa tingginya biaya yang ditanggung petani memotivasi mereka untuk menggunakan air lebih efisien dan mencari tanaman yang lebih menguntungkan untuk memaksimalkan laba.
Di samping itu, penggunaan airtanah yang intensif telah memiliki konsekuensi ekonomi, lingkungan dan sosial yang signifikan, dimana konflik muncul setelah adanya perkembangan teknologi. Sebagai contoh dari beberapa daerah yang secara intensif penggunaan airtanahnya:
- Di Castilla-La Mancha, terdapat beberapa akuifer besar sehingga memungkinkan pengembangan skala besar pertanian irigasinya. Daerah itu merupakan contoh paradigmatik dari manfaat sosial ekonomi yang dihasilkan dari penggunaan airtanah intensif dan konflik lingkungan dan sosial yang diakibatkan dari penggunaan yang berlebihan. Perluasan irigasi pada lahan kering membawa pertumbuhan ekonomi yang signifikan ke wilayah tersebut. Tetapi pada saat yang sama, meningkatnya pemompaan mengakibatkan penurunan yang signifikan pada watertable hingga mencapai 50 m di beberapa akuifer.
- Di daerah Catalonia, khususnya di sungai Llobregat dandi Tarragona, penggunaan intensif terkait dengan pengembangan sumberdaya airtanah untuk suplai air domestik dan industri. Pengguna akufer Llobegrat telah mengelola sumberdaya mereka secara berkelanjutan. Di sisi lain, kasus Tarragona, deklarasi eksploitasi berlebihan dari 2 akuifer tidak menunjukkan inisiatif pengelolaan airtanah yang signifikan.
- Wilayah Murcia, daerah semi-kering yang sulit air mendominasi perdebatan kebijakan air Spanyol. Pengembangan airtanah di wilyah ini secara historis telash diintensifkan. Lahan pertanian dikonversi ke irigasi menggunakan air permukaan, namun permintaan melebihi ketersediaan air sehingga airtanah kembali digunakan. Penurapan yang berlebih menimbulkan masalah seperti penurunan muka airtanah dan intrusi air asin.
- Daerah Campo de Dalias, Almeria merupakan salah satu kasus yang paling penting dari penggunaan airtanah intensif di Spanyol. Penggunaan airtanah intensif untuk irigasi telah memicu transformasi ekonomi dan sosial yang besar. Kombinasi iklim yang ideal, persediaan airtanah melimpah, teknologi irigasi canggih, telah memungkinkan pertumbuhan ekonomi yang fenomenal sejak1950-an. Tetapi kurangnya perencanaan dan pengendalian perkembangan ini mengakibatkan ketgangan sosial dari integrasi tenaga kerja imigran yang tidak memadai serta masalah intrusi air asin di beberapa daerah.
- Di kepulauan Canaria, posisi hidrologi dan geografis yang unik mengakibatkan adanya rezim hukum tertentu. Kelangkaan sumberdaya air melahirkan adanya sector swasta dalam pencarian, ekstraksi dan pemasaran airtanah.
Penggunaan airtanah yang intensif memang menghasilkan manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan, berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja dan pembangunan ekonomi. Tetapi dampak negatif juga terjdi, kerusakan ekosistem perairan airtanah, penurunan muka airtanah dan juga intrusi air asin keberlanjutan penggunaan airtanah yang ada bergantung pada pertimbangan dampak dan pengembangan pengaturan kelembagaan yang memadai.
Terlepas dari signifikansi sosial ekonomi dan lingkungan, airtanah nampaknya belum menjadi bagian penting dari kebijakan perairan Spanyol. Dalam rangka mempertahankan manfaat yang diperoleh dari penggunaan airtanah dan untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif, beberapa perubahan perlu dilakukan. Pertama, struktur, operasi dan tujuan dari Badan Pengelola Waduk perlu diubah untuk lebih mencerminkan prioritas sosial yang baru, realitas ekonom dan tujuan lingkungan. Kedua, sangat penting untuk mengetasi isu hak pengguaan airtanah di Spanyol. Sehingga akhirnya perlu untuk menerapkan sisten partisipasi pengguna yang efektif untuk pengelolaan airtanah melalui promosi dan konsolidasi asosiasi pengguna airtanah.
REFERENSI
Cortina, L.M., dan Mora, N.H. 2003. The Role of Groundwater in Spain’s Water Policy. Water International Vol. 28 No. 3: 313-320.
Jurado, A., dkk. 2012. Emerging Organic Contaminants in Groundwater in Spain: A Review of Sources, Recent, Occurrence and Fate in A European Context. Science of The Total Environment No. 440:82-94.
Raposo, J., dkk. 2012. Assessing The Impact of Future Climate Change on Groundwater Recharge in Galicia-Costa, Spain. Hydrogeology Journal Vol. 21 No. 2:459-479.